4 Poin Pentingnya Quality Time untuk Anak.
Quality time atau waktu berkualitas merupakan hal yang sepele namun sangat penting. Di zaman sekarang sangat sulit memperoleh quality time bersama keluarga. Bayangkan saja, Ayah yang bekerja pagi hingga sore, tentunya hanya memiliki waktu luang di malam hari untuk keluarga, padahal sore hari pun Ayah sudah capek atau justru membawa pekerjaan kantornya untuk dikerjakan di rumah. Kapan waktu untuk keluarga?
Bayangkan pula, jika si ibu pun harus ikut bekerja di luar rumah membantu Ayah mencari nafkah. Adakah quality time untuk keluarga?
Waktu yang tersisa sedikit itu tentunya membuat orang tua merasa kurang kualitasnya untuk bercengkrama dengan buah hati mereka.
Pic Dok Pribadi
Ada berbagai cara untuk membuat waktu berkualitas dengan keluarga. Salah satunya adalah meluangkan satu hari libur yaitu hari minggu . Hari yang khusus buat keluarga, setiap orang tidak boleh memiliki acara sendiri.
Tahukah kamu, Dears? Anak-anak sangat membutuhkan quality time dalam tumbuh kembangnya. Mereka sangat membutuhkan sosok utuh Ayah dan Ibu nya.
Ada 4 poin yang membuat quality time penting untuk anak:
1. Anak tumbuh menjadi pribadi yang mudah bergaul, bisa mengajukan pendapat dan memiliki sikap empati dan toleransi yang tinggi.
Berkomunikasi yang baik adalah hal dasar dalam perkembangan manusia. Anak-anak yang tumbuh sendiri, tidak memiliki role model. Akan lebih sulit bersosialisasi dengan orang lain. Si Anak cenderung semaunya sendiri. Ingat! Anak adalah duplikator terhebat. Siapa yang ingin anak-anakmu tiru atau duplikasi, tontonannya di TV ataukah orang tuanya?
2. Anak memiliki ikatan emosional dengan orang tua.
Anak yang tidak memiliki quality time semasa kecil akan menjadi anak yang tidak memiliki ikatan emosional kuat dengan orang tuanya. Akibatnya saat remaja mereka akan mengalami berbagai masalah. Justru saat anak tumbuh remaja, quality time sangat dibutuhkan bahkan lebih banyak dibanding masa kanak-kanak. Ikatan emosional yang kuat berdampak positif bagi perkembangan kehidupannya kelak hingga dewasa. Kedekatan dan kerukunan terhadap keluarga pun akan terjaga hingga anak-anak sudah membangun keluarga sendiri. Berbahagialah orang tua yang memiliki anak yang perduli saat ia menua nanti.
3. Anak memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik.
Anak yang kesehariannya menghabiskan waktu berkualitas dengan orang tua, cenderung memiliki kemampuan berkomunikasi. Hal prinsip dalam pergaulan adalah komunikasi. Komunikasi pun perlu dilatih. Bayangkan jika seorang anak hanya bermain sendiri, tanpa di dampingi orang tuanya, orang tua ada namun tidak memiliki quality time dengan si anak, apa yang terjadi? Betul, kemampuannya dalam berbicara dan berkomunikasi akan terganggu. Bandingkan dengan anak yang diperlakukan sebagai individu oleh orang tuanya, diajak berkomunikasi bahkan berdiskusi pastilah akan tumbuh menjadi anak yang pandai berkomunikasi dalam kehidupan sosialnya.
4. Anak memiliki kinerja yang lebih baik di sekolah.
Anak pandai akademik saja tidaklah cukup. Anak yang memiliki kinerja yang baik di sekolah pasti memiliki latar belakang keluarga yang menerapkan quality time. Anak pintar belum tentu smart, tapi anak smart sudah pasti pandai. Perhatikan teman-teman anak mu di sekolah, Dears! Anak smart yang berprestasi biasanya anak yang pandai berkomunikasi, berani mengajukan pendapat, tidak takut bertanya dan berani menerima tantangan karena mereka yakin bisa belajar dari orang tuanya yang selalu memiliki waktu berkualitas untuk mereka.
Pic Dok Pribadi
Quality time tidak harus menghabiskan waktu bersama untuk pergi berlibur dengan pengeluaran biaya yang fantastis. Cukup dengan berbincang-bincang di kala menonton TV, atau saat makan malam. Yang pasti, jauhkan hal yang mengganggu seperti gadget. Cukup berbicara santai saling bertukar pendapat atau membahas dan mengerjakan suatu hal yang menyenangkan bersama keluarga.
Pic ZedGe
Comments
Post a Comment